Kamis, 08 Desember 2011

TENTANG ISRAEL: YANG USA & SEKUTUNYA TAK MAU ANDA (BANYAK) KETAHUI

Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh (semoga engkau sekalian yang beriman selamat damai sejahtera dan rahmat serta berkah Tuhan Yang Maha Esa untukmu pula)

Di awal tahun baru Qomariyah (Bulan) 1430 Hijriah dan Matahari 2003 Masehi ini (saat tulisan ini dibuat, dan serangan Israel sampai bertahun-tahun ke depan tak juga berhenti), Israel sedang menghajar-bantai semua bangsa Palestina (kembali) tak peduli tua-muda (bahkan bayi) atau tentara-rakyatnya bahkan wartawan dari berbagai penjuru dunia, dan United States of America (USA, Amerika Serikat), United Kingdom of Great Britain (UK, Kerajaan Inggris Britania Raya) serta sekutunya juga sedang mengamininya dengan takzim dan bersuka-cita serta membantunya (kembali).

Heran mengapa USA dan UK (dan sekutunya) sangat senang dan kukuh mendukung Israel? Dan mengapa kita perlu menentangnya?

Mohon renungkanlah ini:


SEJARAH YAHUDI/BANI ISRAIL
Banyak kalangan terpelajar agama Yahudi, Kristen dan bahkan ilmuwan Sekuler yang mengetahui sejarah, sudah mengakui bahwa kitab Taurat yang bangsa Yahudi (Bani Israil) sucikan sekarang, BUKANLAH salinan Taurat yang diberikan kepada Musa AS (Moses), melainkan adalah sebuah kitab yang dikarang oleh generasi Israel yang hidup ratusan tahun setelah masa kehidupan Rasulullah Musa AS (Moses).

Namun Nabiyullah (Nabi Tuhan) Musa (Moses) AS, memang diketahui pula benar pernah menuliskan Taurat pada loh batu, dan kemudian dimasukkannya ke dalam Tabut (antara lain, setidaknya saja ini juga dimaktubkan dalam Injil Keluaran 24:12, 25:21, 35:12, 34:1-4).

Sebab utamanya (selain adanya keterbatasan berbagai teknologi saat itu dan cara-cara, mungkin, menurut saya), adalah perpecahan dalam masyarakat Israel sepeninggal beliau, yang menyebabkan pula terjadi distorsi dalam pelestarian ajaran atau agama Allah SWT yang diturunkan melalui Nabi Musa AS kepada Bani Israil itu.

Maka setelah putra dari Nabiyullah Daud AS (David) yaitu Nabiyullah (Nabi Tuhan) Raja Sulaiman AS (nama lainnya, Solomon/Salomo/Schlomo) wafat pada tahun 992 SM, kerajaan atau masyarakat Bani Israil yang terdiri dari 12 suku Bani Israil/Yahudi, terpecah menjadi dua bagian:

- Bagian Utara bernama Israel, terdiri dari 10 suku Israel, di bawah pimpinan Raja Yerobeam (Injil Raja-raja 13:33, 14:20), dan ibukotanya berpindah-pindah dari Sikhem, Pnuel, Tirza dan akhirnya Samaria (Injil Raja-raja 12:25a, 12:25b, 14:17, 16:24,29).

- Sedangkan bagian Selatan yang bernama Yehuda, terdiri dari 2 suku Bani Israil, dan rajanya bernama Rehabeam (Injil Raja-raja 14:21-31) dengan ibukota Yerusalem (atau Daarussalaam, dalam Bahasa Arab), yang sekaligus adalah tempat menyimpan tabut berisikan kitab Taurat.

Namun raja Israel pecahan bagian Utara, Raja Yerobeam, tidak setuju untuk menjadikan Yerusalem sebagai pusat peribadatan walaupun tabut Musa AS berada di Yerusalem.

Maka, Yerobeam memilih kota Betel dan kota Dan sebagai pusat peribadatan baru, serta mendirikan patung anak lembu dari emas, sebagai obyek peribadatan mereka (Injil Raja-raja 12:26-33) dan sebagai lambang dewa kesuburan, yang tentu saja hal ini sekaligus membuat Israel kembali menyembah berhala (Injil Raja-raja 13:34, 15:30,34; Raja-raja 10:29, 13:6, 14:24, 17:22).

Penyembahan berhala ini, kemudian membuat kemelut luar-biasa di kalangan rakyat Israil sendiri, dan mencapai puncaknya pada masa Raja Ahab. Nabiyullah Elia pun, tercatat menentang sangat keras penyembahan itu, sedangkan istri raja Ahab, Izebel, secara terang-terangan justru mempopulerkan penyembahan berhala yang bernama Baal.

Bahkan di antara unsur dari bentuk peribadatan a la Izebel ini, adalah melakukan persundalan (perzinahan) yang dilakukan di dalam kuil-kuil dewa, dan berbagai bentuk peribadatannya adalah berupa perilaku seksual yang tentunya justru sangat bertentangan dengan hukum Taurat manapun.

Seiring dengan waktu, maka wajar pulalah kemudian lama-kelamaan mereka melupakan ajaran-ajaran Taurat.

Kemudian, Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT Al Jabbar menakdirkan bahwa Raja Kerajaan/bangsa Asyur/Asyuria (wilayah Syria saat ini) yang bernama Sargon II, dapat telak menghancurkan Israel pada tahun 722 SM, dan mengakibatkan sekitar 27.290 penduduk Israel dari golongan menengah dan atas, dibuang dari negerinya (Injil Raja-raja 14:15, 17:18; Raja-raja 17:5-6), serta penduduk dari bangsa lain justru dipindahkan ke negeri Israel, sehingga mau tak mau terjadilah asimilasi keturunan maupun kepercayaan mereka (Israil).

Di kerajaan Selatanpun (Yehuda), pada tahun 586 M, diserbu oleh Raja Nebukadnezar dari Kerajaan Babylonia (wilayah Iraq-Iran saat ini), dan tempat-tempat ibadah orang Yahudi serta tabut berisi Taurat Musa pun hancur pula karenanya.

Semua pejabat dan rakyatnya digiring ke Babylonia, kecuali yang sakit, miskin, dan cacat (Injil Raja-raja 25:1-21).

Dan di negeri pembuangan inilah, terjadi kawin campur orang-orang Yahudi dengan penduduk setempatnya. Maka semakin terjadi pulalah asimilasi keturunan maupun kepercayaan, bahkan akhirnya banyak atau katakanlah hampir semua dari mereka tidak lagi mengerti bahasa ibunya sendiri.

Lima puluh tahun kemudian, Kerajaan Babylonia pun melemah, dan pada tahun 539 SM dikalahkan oleh Raja Cyrus/Koresy/Alexander dari Kerajaan Persia. Sebagai catatan, sebagian sejarawan dunia dan kaum Muslim berkeyakinan, Raja inilah yang kiranya dimaksud sebagai ”Dzul-Qarnain/Al Qarnain” yang digambarkan di Al Qur’an Surat Al Kahfi, menilik bukti-bukti peninggalan sejarah, prasasti, catata-catatan tentangnya dan hukum-hukumnya yang berdasarkan ajaran Tauhid dan moral Tauhid/Islami. Raja Cyrus tersebut, kemudian mengijinkan bangsa Yahudi kembali ke Yerusalem.

Maka pada sekitar tahun 397 SM, Nabiyullah Ezra (Nabi Tuhan yang bernama Uzair AS) memimpin eksodus sejumlah 1.800 orang Yahudi untuk kembali ke Yerusalem.

Di masa ini pulalah, para Rabbi (pendeta Yahudi) dan para aristokrat Yahudi/Bani Israil melarang adanya kawin campur antara Yahudi dengan non-Yahudi, untuk menyelamatkan bangsa Yahudi/Bani Israil yang masih tersisa, dari dari semakin dalamnya pengaruh asimilasi suku, bahasa, kebudayaan, dan bahkan kepercayaan yang menyapu bersih bangsanya saat itu.

Pada masa itu pulalah, Nabiyullah Ezra/Uzair merevisi dan menyusun kembali Kitab Ulangan, dan menambahkan empat kitab sejarah Israel di masa Musa AS (Kejadian, Keluaran, Imamat, dan Bilangan) yang kemudian hari disebut sebagai ”Taurat Musa”.

Namun, karena ternyata sebagian besar bangsa Yahudi sudah tidak dapat berbahasa Ibrani lagi, maka Kitab yang kemudian disebut sebagai Taurat itu diterjemahkan oleh Ezra ke dalam Bahasa Aram (yang luas dipahami Yahudi/Bani Israil saat itu).

Sayang sekali, kitab yang ditulis Ezra itu kemudian juga lenyap dibakar oleh tindakan Raja Syria lain, Anthiokus, pada tahun 170 SM. Tercatat, Raja Titus, Raja Romawi, juga berusaha melenyapkan tulisan-tulisan itu.

Setelah masa itu, masih ditemukan salinan-salinan suci warisan lama dalam bahasa Ibrani dengan huruf Aram, dan pada sekitar tahun 250 SM, sisa naskah kuno itu diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani oleh Ptolomeus Philadelphi dari Alexandria yang kemudian disebut sebagai ”Septuaginta”.

Naskah asli Septuaginta ini sendiri, kemudian juga hilang pada jaman Origenes Adamanthios.

Jadi, pada akhirnya Kitab Taurat Musa yang asli TELAH kabur dimakan sejarah SEJAK abad VI SM, dan kitab yang ada saat ini adalah kumpulan terjemahan dari para penulis sejarah bangsa bani Israil.

Tentang berbagai fakta sejarah termasuk penulisan sejarah bangsa Bani Israil dan segala distorsinya ini, tak terelakkan juga berkembang menjadi apa yang kemudian disebut sebagai agama Kristen (Katolik-Protestan) dengan khazanah dunianya dan dengan segala tokoh-tokoh Bani Israilnya (misalnya, Nabiyullahh, Nabi Tuhan bernama Isa AS atau Yesus, semua murid langsungnya, dan Paulus/Saulus yang bukan muridnya).

Dan yang menamakan agama ini sebagai `Kristen' ternyata bukanlah pula Isa AS (atau biasa disebut pula sebagai Yesus Kristus, namun menarik pula untuk menelaah apakah sebenarnya Isa AS dan Yesus Kritus adalah orang yang sama kiranya?) atau bahkan Tuhan sendiri; melainkan adalah Barnabas dan Paulus (Saulus) di Antiokhia, justru sepeninggal Yesus (Injil Kis 11:23-26). Paulus sendiri, bukanlah sama sekali murid Yesus, tak pernah sama sekali berjumpa Yesus, namun 'berani' mengangkat dirinya sebagai rasul (Roma 1:1) dan mengubah agama yang diajarkan Yesus (yang sangat dekat dengan nilai ajaran Islam) menjadi versinya (menamainya sebagai "Kristen", lihat Kis 11:23-26), keluar dari atau menafikan Hukum Taurat ( lihat 1 Korintus 9:19-21), bahkan mempertuhankan Yesus serta menambah oknum Tuhan menjadi lebih dari satu (lihat 1 Korintus 8:6, Kolose 1:5, Timotius 2:5, dan Roma 10:9). Ini ia banyak serap juga dari Filsafat Sofisme Yunani yang khas Politeisme (paham akan banyak tuhan atau dewa) itu, dan di kemudian menjadi insprasi bangsa Eropa (Kristen) dalam Renaissance mereka pula dengan segala konsekuensinya setelah kalah dalam berbagai Perang Salib terhadap kaum muslim. Parahnya, paham Paulus, seorang Yahudi campuran ini, dipercaya dan diikuti banyak manusia hingga saat ini, yang sungguh mengira bahwa itulah yang sebenarnya diajarkan Yesus.

Dan sungguh, Yesus yang adalah seorang Rabbi (Guru Agama) Bani Israil/Yahudi dari keluarga sangat terpandang keturunan para Nabi (keluarga Imraan/Aali Imraan) dan samasekali tidak membawa ajaran baru, serta hanya berusaha mengembalikan agama Bani Israil/Yahudi yang sudah melenceng (ditegaskannya di Injil Matius); TIDAK pernah diakui Bani Israil/Yahudi sebagai Nabi-Messiah mereka, atau bahkan Tuhannya sampai sekarang. Bahkan ternyata di tangan MEREKA lah (bangsa Bani Israil-Yahudi dipimpin Rabbinya atau guru agamanya yang tak sepaham dengan Yesus), Yesus diserahkan ke Romawi untuk ‘disalibkan’, untuk dibunuh.

Dan antara lain, karena inilah, Hitler berusaha melenyapkan Yahudi dari muka Bumi, selain berbagai alasan lain yang mengganggu Jerman, menurutnya. Hitler menganggap mereka adalah bangsa yang mengkhianati, membunuh, menyalibkan Yesus, dan pada kenyataannya di Jerman pada masa itu, menurutnya mereka sudah banyak ‘mencuri’ dari bangsa Jerman.

Apapun juga (kiranya karena dimurkai Tuhan Yang Maha Esa karena membunuhi banyak UtusanNya dan mengingkari perintahNya), setelah dijajah berbagai bangsa, dicampuri ras dan peradabannya, dan juga terusir itu; bangsa Bani Israil yang terasimilasi agama, budaya, dan rasnya; semakin mengembara ke berbagai penjuru dunia, terpaksa bercampur-baur dengan berbagai bangsa (terutama dengan bangsa Eropa). Masa itu juga dikenal sebagai masa Great Diaspora (penyebaran hebat) Yahudi.

Dan kemudian selama sekitar atau seusai Perang Dunia II Abad XX Masehi saat dibantai Hitler dalam Holocaust , hijrah dan berkembang beranak-pinak subur dan semakin berkuasa di Amerika Serikat, hingga kini.

Maka, penyesatan Yahudi dan perusakannya kepada tatanan keseimbangan dunia, sudah jauh mereka lakukan sejak sebelum Nabi Isa AS atau Yesus turun. Sadar atau tidak, ini mereka lakukan, turun-temurun dan secara berorganisasi, hingga kini.

Dan herannya, mereka masih ingin menegakkan supremasi peradaban Yahudi - Israil mereka yang sebenarnya sudah tercampur-baur itu, setidaknya berdasarkan romantisme dan kebanggan semu masa lalu mereka.

Atau malahan, justru karena mereka sudah tercampur-baur dengan berbagai ras dunia?


ISRAEL DI MASA MODERN DAN POS-MODERN
Lahirnya negara Israel juga sedikit banyak berhubungan dengan kejadian-kejadian berbagai Deklarasi USA dan UK di bawah yang terjadi di jaman Modern (Abad XVII-XX Masehi) dan Pos-Modern (paruh akhir Abad XX Masehi sampai sekarang) ini (selain kaitan antropologis dan historis-agamis antara bangsa-bangsa ini):


BLACKSTONE DECLARATION 1891:

”Why not give Palestine back to the Jews again? According to God’s distributions of nations, it is their home, an inalienable possesion from which they were expelled by force ... Now give Palestine back to the Jews?”

signed by 413 promenade American Political, business, and Religious Leaders, and presented by USA’s President Benjamin Harrison).

Dan sejak Konferensi Zionis pertama di Basel pada tahun 1897 yang melahirkan organisasi Zionis di Inggris (Zionist Federation of Great Britain and Ireland) yang bertujuan untuk mendirikan negara Israel di Palestina yang saat itu berada di bawah protektorat Daulah Islamiyah Turki Usmaniyah (Turki Ottoman), Bani Israil (Yahudi) tak berhenti untuk berusaha mewujudkannya.

Sementara itu, sejak berakhirnya Perang Dunia I dengan Jerman dan Turki Ottoman (Daulah Islamiyah Turki Usmaniyah) sebagai pihak yang kalah, Inggris dan Perancis keluar sebagai pemenang, dan Palestina yang tadinya wilayah Turki lalu berada di bawah lindungan (protektorat) Inggris.

Deklarasi Balfour di Inggris pada 31 Oktober 1917 (saat itu Palestina dikuasai Inggris, setelah pemberontakan Arab dipimpin Sheik Bani Saud terhadap Turki dalam kekhalifahan Daulah Islamiyah Turki Usmaniyah yang didukung Inggris melalui agen rahasianya, Thomas Edward Lawrence/”Lawrence of Arabia”) secara formal menyatakan dukungan Inggris untuk mewujudkan negara Yahudi di wilayah Palestina.

Disebut sebagai Deklarasi Balfour, karena berdasarkan surat dari Arthur James Balfour (Menteri Luar Negeri Inggris) kepada Lord Walter Rothschild pemimpin komunitas Yahudi Inggris saat itu yang berisikan dukungan Inggris terhadap pembentukan Zionis Federation.

Adapun isinya adalah sebagai berikut:


Foreign Office, November 2nd, 1917.

Dear Lord Rothschild,

I have much pleasure in conveying to you, on behalf of His Majesty's Government, the following declaration of sympathy with Jewish Zionist aspirations which has been submitted to, and approved by, the Cabinet:

"His Majesty's Government view with favour the establishment in Palestine of a national home for the Jewish people, and will use their best endeavours to facilitate the achievement of this object, it is being clearly understood that nothing shall be done which may prejudice the civil and religious rights of existing non-Jewish communities in Palestine, or the rights and political status enjoyed by Jews in any other country".

I should be grateful if you would bring this declaration to the knowledge of the Zionist Federation.

Yours sincerely,

Arthur James Balfour


Kemudian setelah itu:


ANGLO-AMERICA COMMITEE 1946:

The fact that the Arabs have a vast hinterland in the Middle-East, and the fact the Jews have nowhere else to go establishes the relative justice of their claims and of their cause ... Arabs sovereignty over a portion of the debated territory must undobtedly be sacrificed for the sake of establishing a Jewish homeland” (presented by Rheinhold Niehbuhr)


Pada masa Perang Dunia II, kaum Bani Israil-Yahudi di Eropa disingkirkan dari Jerman dan ’dibantai' dalam Holocaust oleh pasukan Adolf Hitler dan Nazi Jerman, dan cukup banyak dari mereka menyelamatkan diri ke Amerika Serikat dan Inggris.

Terlepas dari kontroversi mengenai benar-tidaknya Holocaust dan jumlah sesungguhnya yang meninggal, Hitler menganggap mereka adalah bangsa yang mengkhianati, membunuh, menyalibkan Yesus, dan pada kenyataannya di Jerman pada masa itu menurutnya mereka sudah banyak ‘mencuri’ dari bangsa Jerman. Dengan semangat “Deutsch uber alles” (bangsa Aria Jerman di atas semua bangsa lain), maka tentu saja menurutnya ‘parasit’ Yahudi ini harus dibersihkan.

Pada tahun 1948, sesudah pasukan Sekutu dipimpin Amerika Serikat memenangkan Perang Dunia II terhadap Jerman (dan Italia serta Jepang) di tahun 1945, juga saat mandat Inggris berakhir di Palestina dan sebagai hasil deklarasi PBB, negara Israel resmi berdiri. Ini semakin mulus, karena Kekhalifahan Islam terakhir, Turki Utsmaniyah, tumbang setelah Perang Dunia I, pada tahun 1924, dan mencerai-beraikan kesatuan umat Islam menjadi puluhan negara baru yang dibagi berdasarkan romatisme semu wilayah geografis, satu hal yang selama berabad-abad sebelumnya tak begitu dihiraukan muslim.

Maklumat pendirian Israel ini yang kemudian dianggap menganiaya rakyat Palestina, sangat ditentang dan lantas diperangi oleh 5 negara Arab di sekitarnya. Namun dengan bantuan persenjataan dan berbagai macam hal dari Amerika Serikat dan sekutunya, Israel berhasil memenangkan perang Arab-Israel itu secara telak, atau paling tidak mengimbanginya.

Perang Arab-Israel yang kemudian disebut sebagai Perang Enam Hari di dekade berikutnya, menghasilkan hasil kekalahan dan kemenangan perang serta percaturan politik yang cukup berimbang antara Arab dan Israel, yang antara lain memaksa Mesir dan Israel menekan perjanjian damai Camp David, dimotori Presiden Jimmy Carter dari Amerika Serikat.

Dalam rangkaian berbagai perang dahsyat ini, Israel dengan paham Zionismenya yang berkeinginan melanggengkan wilayah Palestina yang telah dicaploknya, didukung Inggris dan Amerika Serikat sejak akhir Perang Dunia II. Patut pula dicatat bahwa negara-negara yang dikenal sangat memusuhi Israel seperti Iraq (terutama di bawah rezim kontroversial Saddam Hussein), Syria, dan Iran, saat ini sedang dalam perang terbuka atau diplomatik yang serius dengan Amerika Serikat dan sekutunya yang dikenal sebagai negara-negara pendukung Israel.

Indonesia sendiri sampai hari ini masih berpendirian untuk tidak mengakui dan memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Solidaritas negara-negara Arab di sekitarnya terhadap Palestina seperti dari pemerintah Suriah, Yordania, Arab Saudi, Iraq, Iran, dan Mesir dengan dibantu pasokan persenjataan dan teknologi militer Uni Soviet; mengakibatkan protes keras, bala bantuan dari negara-negara sekitar terhadap Palestina, dan juga bahkan kemudian rangkaian perang antara negara-negara Arab dan Israel yang menahun, bahkan melibatkan negara-negara beragama Islam lain selain bangsa Arab.

Banyak negara-negara ini dulu berada dalam satu hubungan pemerintahan di bawah Kekalifahan Turki Usmaniyyah dan Bani Abbasiyah Baghdad, bahkan juga Kekhalifahan Islam Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khatthab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Bani Umayyah, Marwani, dan Abbasiyah jauh di masa-masa sebelumnya tentunya.

Israel sendiri selalu didukung penuh oleh Amerika Serikat dan bahkan dalam ”Perang Oktober” yang dimulai dengan serangan Mesir dan Suriah pada Hari Raya ”Yom Kippur” Yahudi 6 Oktober 1973 (Yahudi Israel terhitung kalah di sini), Israel mendapatkan dukungan dana 2,2 miliar dolar dari Konggres Amerika Serikat atas permintaan Presiden Nixon pada tanggal 19 Oktober 1973.

Untuk membalas ini, satu hari kemudian di tanggal 20 Oktober 1973, dilakukan embargo total minyak bumi negara-negara Arab terhadap Amerika Serikat yang didahului penaikan tarif minyak bumi negara-negara Iran dan kelima negara teluk termasuk Arab Saudi sebesar 70% sejak 16 Oktober 1973; sampai diakhiri pada 18 Maret 1974.

Amerika Serikat dan sekutunya kalah total.

Dan kini, setelah sekian lama negara Israel berdiri, mereka berusaha ’menjajah-menguasai’ dunia melalui berbagai cara. Sejak pertengahan Abad XX Masehi, dengan Corporatocracy (yang dibongkar agennya yang ‘bertobat’, John Perkins, dalam buku fenomenalnya “The Confessions Of An Economic Hit Man”, http://www.johnperkins.org/ ) atau Neo-Kolonialisme sistem kerajaan global hasil jaringan Corporation(s) perusahaan multinasional-transnasiona
l-global, lembaga keuangan dunia, dengan Autocracy(ies) pemerintahan berbagai negara untuk kepentingan mereka sendiri melalui kaki-tangannya (baik disadari mereka atau tidak) di berbagai ‘negara jajahan’ (termasuk Indonesia) yang dimulai segolongan AS terutama melalui bisnis energi; lengkaplah sudah eksploitasi ketamakan a la Kapitalisme, dan setidaknya langkah AS di bawah George W. Bush-Dick Cheney (dengan perusahaan mereka macam Carlyle Group di bidang senjata, Halliburton di bidang mega-infrastruktur, Arbusto di bidang minyak, dsb.) dan sekutunya (perusahaan lain termasuk negara-negara sekutu) sangat mencerminkan ini.

John Perkins menjadi salah satu dari banyak ”Economic Hit Man (EHM)”, suatu istilah ’kode’ di antara mereka sendiri yang merujuk kepada orang yang ditugaskan untuk dua pekerjaan utama:

1. Membenarkan pinjaman internasional yang besar kepada negara-negara berkembang yang kemudian akan disalurkan kembali kepada perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan sekutunya seperti ”Bechtel”, ”Halliburton”, ”Stone & Webster Engineering Corporation (SWEC)”, ”Brown & Root” atau ”Kellog Brown & Root”, ”Chevron”, ”Mobil Oil”, dan sebagainya; melalui proyek-proyek rekayasa teknis (engineering), energi, konstruksi raksasa, dan sebagainya.

2. Membangkrutkan negara-negara yang menerima pinjaman itu (setelah negara-negara itu membayar perusahaan kontraktor Amerika Serikat lainnya, tentu saja) sehingga negara-negara itu selamanya akan berhutang kepada kreditor mereka itu dan dengan demikian mereka akan menjadi sasaran empuk dan sekutu yang penurut ketika Amerika Serikat (dan sekutu-sekutunya, mungkin) memerlukan dukungan mereka seperti untuk pangkalan militer, hak suara PBB, atau akses kepada minyak dan sumber daya alam lain.


Caranya, adalah melalui prediksi efek investasi miliaran dolar kreditor di suatu negara yang telah direkayasa agar meyakinkan, terutama melalui telaah dan modifikasi Produk Nasional Bruto (PNB) negara itu; dan karenanya proyek yang diprediksikan menghasilkan PNB tertinggi akan menang. Jika ternyata hanya satu proyek yang dipertimbangkan, maka para EHM perlu mendemonstrasikan dengan meyakinkan, melakukan presentasi yang memukau, bahwa mengembangkannya akan membawa manfaat yang besar bagi PNB negara tersebut.


Aspek yang tak perlu diungkapkan di balik ini adalah, kiranya bahwa proyek-proyek ini dimaksudkan untuk membuat laba yang besar bagi para kontraktor, dan untuk membahagiakan segelintir keluarga kaya dan berpengaruh di negara penerima bantuan; seraya memastikan ketergantungan finansial jangka panjang dan loyalitas politik pemerintah di seluruh dunia terhadap orang-orang dan negara(-negara) pemberi donor.


Maka tentu saja berdasarkan ini semua, semakin besar pinjamannya, hutang yang lebih besar daripada seharusnya, semakin baik untuk mereka para anggota ”Corporatocracy”. Fakta bahwa hutang yang dibebankan kepada suatu negara kemudian akan menghilangkan alokasi dana kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial lainnya bagi rakyat miskin negara itu, tidaklah penting bagi mereka, kiranya.


Menurutnya, Indonesia adalah salah satu korban mereka, dan ia pernah bertugas di Nusantara Republik Indonesia di awal dekade 1970-an Masehi. Dan Nusantara Republik Indonesia memang berhutang sangat luar-biasa, dan bahkan secara Riba dengan bunganya (dan bunga berbunga) kepada berbagai lembaga keuangan dan negara dunia (sama saja), saat ini.


Maka, negara-negara yang telah berhasil ia taklukkan atau paling tidak ia ketahui fakta-faktanya tentang operasi super rahasia ini adalah antara lain Ekuador, Indonesia, Arab Saudi, Iran, Panama, Iraq, Kolombia, Venezuela (para EHM dan ’serigala’, menemui kegagalan di Iraq, Panama, dan Venezuela namun toh tidak demikian para tentara Paman Samnya yang sukses dengan Invasi oleh Amerika Serikat ke Panama dan Perang Teluknya ke Iraq, juga Afghanistan dan sekitarnya yang kaya sumber daya energi terutama minyak dan gas).


Dan John Perkins mengungkapkan kekhawatirannya bahwa banyak orang biasa di berbagai negara (termasuk di Indonesia, tentunya) yang mungkin secara tak sadar juga menjadi bagian dari sistem Corporatocracy di berbagai sendi sistem pemerintahan, perusahaan, berbagai organisasi, dan dengan sendirinya menjadi alat untuk menekan lawan-lawan kepentingan Corporatocary; dengan cara memanfaatkan kelemahan-kelemahan orang-orang biasa itu seperti melalui lobbying, hadiah, gaji, bonus, pelatihan, pemotivasian, penggalangan opini dan simpati; dan sebagainya, terutama dalam Demokrasi dan Kapitalisme serta Pasar Bebas.


Ia juga khawatir akan wewenang AS yang bebas mencetaki uang Dollar baru dan menyarankan semua negara yang mengutangi AS menagihnya dengan mata uang lain untuk mengurangi dominasi AS (misalnya menggunakan Euro, seperti yang pernah dilakukan Saddam Husein dalam perdagangan minyak Iraq dengan AS, dan membuat murka AS).


Dan (tanpa sama-sekali bermaksud rasialis), kenyataannya dicampur-tangani banyak kalangan Yahudi-Bani Israil (baik asli maupun pembauran) dan sekutunya, sepanjang sejarah; untuk keuntungannya. Ada manusia ‘pengatur’ di balik para manusia ‘pengatur resmi’ dunia.

Penguasaan energi dan sumber daya alam dengan segala cara a la Corporatocracy ini lahir, terutama setelah USA (dan bangsa Yahudi di dalamnya) belajar banyak dari kekalahan mereka saat kalah babak-belur diembargo muslim dan Arab di dekade 1970-an.

Dan kini kita menemukan bangsa Arab dan mayoritas muslim, tak dapat banyak berbuat karena sudah menjadi sapi perahan Corporatocracy, berhutang kepada mereka, menyia-nyiakan karunia sumber daya alam dari Allah SWT dengan segala potensinya, mubadzir, karena semakin tidak bertakwa, bersyukur terhadapNya.

Maka bila ketaktakwaan itu menipis atau hilang, Allah SWT tak segan menurunkan azabNya.

QS Al Israa’ ayat 7

7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.


Dalam potongan ayat QS Al Israa’ 7 (17:07) ini, “ … dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”, maka bahkan Allah S.W.T. pun akan membiarkan mereka (para musuh kebaikan) itu bebas masuk ke dalam masjid (satu tempat yang melambangkan kehormatan dan kesucian muslim), dan membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai ,

Hal ini mungkin saja, jika muslim yang diberi amanah memanfaatkan, menjaga ciptaan Allah S.W.T. tidak (atau tidak lagi) melakukan hal-hal Islami (tidak menjaga amahaNya, antara lain), tidak memenuhi syarat untuk dimenangkan menjadi pemimpin di satu masa itu, di mana kejahatan muslim justru lebih menonjol daripada kebaikannya. Bahkan dalam ayat ini disebutkan sampai-sampai melakukan kejahatan ‘yang kedua’ atau dalm hal ini juga ditafsirkan, bahkan mengulanginya (“ … dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua …”).

Kemenangan, kehormatan, ketinggian derajat dan macam-macam hal terkait janji Tuhan melalui Islam dan segala agamaNya sebelumnya bagi muslim, diberikan, jika muslim melakukan yang diperintahkan Allah S.W.T., jika seseorang itu adalah orang-orang yang beriman, melakukan hal-hal islami.


Daftar Merek Dagang dan/Perusahaan Global Penyumbang kepada Bani Israil (Israel-Yahudi) dalam ikatan Kapitalisme-Pasar Bebas dan Corporatocracy di jaman Modern (Abad XVII-XX) dan Pos-Modern (Abad XX-XXI) ini:

+ A & W
+ AOL
+ AT & T
+ Andrex, Kotex
+ Arbusto Oil
+ Ariel
+ Biotherm
+ British Telecom
+ Boeing
+ Boss
+ Cable & Wireless
+ Coca-Cola (Sprite, Fanta, dll.)
+ Carlyle Group
+ Carrefour
+ Citibank
+ Danone
+ Daimler
+ De Beers
+ Delco
+ Disney
+ Donna Karan
+ Estee Lauder
+ GAP
+ Garnier
+ General Motors
+ Halliburton
+ Huggies
+ Jo Malone
+ Johnson & Johnson’s (dihargai Israel sebagai yang tertinggi)
+ Kentucky Fried Chicken (KFC)
+ Kimberley-Clarke
+ Kit Kat
+ Kleenex
+ L’ Oreal
+ Lamer
+ Lancome
+ Levi’s
+ Libby’s
+ Mac Donald’s (Mac D)
+ Marks & Spencer
+ Marlboro, Benson’s (Philip Morris termasuk Sampoerna yang sekarang milik Philip Morris)
+ Maxwell House Coffee
+ Maybeline
+ Merit, L & M
+ Motorola
+ Nescafe
+ Nestle
+ Nokia
+ Origin Clinique
+ Pampers
+ Perrier
+ Pryca
+ Ralph Laurent
+ River Island
+ Revlon
+ Sanex
+ Sara Lee
+ Selfridges & Co
+ Starbucks
+ Siemens
+ Tchibo
+ Vittel
+ Volkswagen
+ Wrangler
+ Dll. (Chevron? MobilOil?, etc?)


Seorang Ekonom AS bernama Paul Krugman, sebenarnya telah sejak lama menengarai adanya Slow-motion Crisis (krisis gerak lambat) menuju Great Depression (atau “depresi multidimensi dunia” karena semuanya memang berhubungan), dan bobroknya Kapitalisme-Pasar Bebas karena adanya “Bubbles Economy”. Bubbles Economy ini, adalah fenomena gelembung-gelembung (bubbles) ekonomi, seperti hasil tiupan gelembung air sabun yang membesar cepat namun sebenarnya tak kuat bertahan lama.

Dan menurutnya, disebabkan prinsip dasar para investor Kapitalisme hasil pemikiran Yahudi:

• Think short-term (berpikir spekulatif pendek)
• Be greedy (tamak)
• Believe in the greater fool (percaya orang lebih bodoh)
• Run with the herd (mengikuti gerakan kelompok)
• Over-generalize (menggampangkan masalah), dan
• Play with other people’s money (menggunakan uang orang lain).

Menilik sekilas saja prinsip-prinsip ini, adalah hal-hal yang juga sebenarnya patut dihindari umat beragama, sekaligus tidak bernilai Islami tentu saja. Saat Asia disebut ”berkeajaiban Ekonomi” di ‘90-an, iapun meragukannya, karena itu hasil dari Bubbles Economy. Namun, karena melawan pendapat Ekonom umum, ia juga lama dianggap sebagai ”Ekonom Pesimistis” dan dikucilkan kaum Sekuler. Namun, di kemudian hari, ia terbukti benar, dan mendapatkan Hadiah Nobel 2009.

Dan menarik untuk merenungkan bahwa Wakil Presiden Nusantara RI 2009 dikenal luas (entah benar atau tidak) sebagai Profesor pendukung dan kawan Ekonomi Neo-lib, bahkan juga Mafia Berkeley dan kroninya, termasuk mereka yang mungkin telah duduk di Kabinet atau seputarnya. Dan Indonesia, buta berbahagia sudah, merayakan Demokrasi yang mungkin tidak demokratis?

Maka pula, justifikasi Pluralisme yang sebenarnya berakarkan keragaman yang wajar, kemudian diekstremkan menjadi paham bahwa semua agama itu benar (yang sebenarnya kembali kepada pemahaman sekitar 3000-4000 tahun lalu saat Yunani Kuno bingung dengan Relativisme Sofisnya). Juga ada Liberalisme, paham kebebasan termasuk pemikiran bebas yang sebenarnya adalah kepanjangan Rasionalisme-Materialisme, dan melahirkan atau sejalan pula dengan budaya ’Popular-gaul’, yang sebenarnya adalah kepanjangan tangan dari paham ketakbertanggungjawaban bahkan Hedonistik (ingin bersenang-senang saja). Ini adalah juga buntut dari budaya-pemikiran Yahudi.

Masih mengenai Amerika Serikat, Michael Moore di buku ‘Stupid White Men’ juga telah menyebutkan beberapa hal ini, bahwa Amerika Serikat:

- teratas dalam jumlah miliarder dan jutawan,
- teratas dalam anggaran militer,
- teratas dalam konsumsi minyak bumi,
- teratas dalam konsumsi gas alam,
- teratas dalam penggunaan energi per kapita (tiap orangnya),
- teratas dalam produksi daging sapi,
- teratas dalam konsumsi kalori sehari-hari,
- teratas dalam produksi sampah per kapita,
- teratas dalam produksi emisi karbon dioksida (gas buang), lebih dari gabungan produksi emisi karbon dioksida Australia, Brazil, Canada, Perancis, India, Indonesia, Jerman, Italia, Mexico, dan Kerajaan Inggris Britania Raya),
- teratas dalam produksi limbah berbahaya (dua puluh kali lipat negara kedua tertinggi, pesaing terdekatnya, Jerman),
- teratas dalam terkecilnya penggalangan pajak per GDP,
- teratas dalam terkecilnya pengeluaran pemerintah per GDP,
- teratas dalam jumlah perjanjian hak azasi manusia internasional yang tidak ditandatangani (diakui, diikuti),
- teratas di antara beberapa negara anggota PBB, yang tidak meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak-hak Anak,
- teratas sebagai negara yang tak menandatangani Kyoto Protocol tentang lingkungan, dan teratas sebagai negara maju industri yang paling sedikit menyumbang demi kemanusiaan (masih di bawah negara-negara indsutri Skandinavia, bahkan jauh DI BAWAH Kerajaan Arab Saudi yang bukan negara maju).

Apapun, kini kita menderita:

pemanasan iklim Global Warming terutama sejak Masa Industri Modern (karena kepentingan ekonominya, AS di bawah George W. Bush masih tidak menyetujui perjanjian penyelamatannya, Kyoto Protocol, yang sudah diratifikasi ratusan negara lain), Polusi parah (entah mengapa kini, terutama di AS, orang sangat sulit mendapatkan mobil listrik ramah lingkungan bahkan buatan AS sendiri, justru bukan karena tinggi atau rendahnya permintaan), 61827 hulu ledak Rudal Nuklir sisa akhir Perang Dingin AS vs Uni Soviet (USSR) per 1989 Masehi, ketidakseimbangan penguasaan sumberdaya (AS berpenduduk 4-5% dunia, menguasai sekitar 25% sumberdaya dunia), persentase kemiskinan meningkat (rasio pendapatan 1/5 penduduk negara-negara terkaya terhadap pendapatan 1/5 penduduk negara-negara termiskin meningkat, 30:1 pada 1960 Masehi menjadi 74:1 pada 1995 Masehi saja), 200 perusahaan terkaya dunia mendapatkan rata-rata kenaikan keuntungan sekitar 350% sejak 1983 Masehi (gabungan penjualan mereka lebih tinggi daripada gabungan Gross Domestic Product seluruh negara kecuali 10 negara terkaya) yang sekitar 8000 perusahaan beraset lebih 5 milyar USD dimiliki AS (Inggris sekitar 3000 perusahaan, Jerman sekitar 800 perusahaan, Jepang sekitar 400 perusahaan) sampai Krisis 2008 Masehi

Juga:

krisis moral-akhlak dan akidah, AIDS dan ‘penyakit-penyakit aneh baru’, sekitar 1 milyar jiwa (Asia, Afrika, Amerika Latin) tidak mendapatkan akses ke air bersih (padahal hanya perlu sekitar 25% anggaran belanja Perang Luar Angkasa ”Star Wars” AS untuk ini), sekitar 30% populasi penduduk dunia tak berlistrik, 50% populasi penduduk dunia belum pernah berbicara melalui telepon, penyerbuan negara lain demi sumberdaya energi, penjajahan Palestina (Bani Israil-Yahudi dan organisasi Zionisnya didukung Deklarasi Blackstone 1891 AS, Balfour 1917 Inggris, dan Anglo-America Commitee 1946 Inggris-AS), Bubbles Economy, Great Depression, dan sebagainya; termasuk kenyataan bahwa perusahaan-perusahaaan multinasional, transnasional, global, leluasa ke mana-mana demi kepentingannya sementara Bank Dunia, IMF, Bank-bank lainnya, korporasi-korporasi dan pemerintah-pemerintah yang terlibat “bantuan” internasional, terus menceritakan bahwa kemajuan telah dicapai dengan segala alasannya; walaupun di bawah tren Global Paradox-Megatrend akan pentingnya berbuat lokal, berpikir global dan menguatnya sistem terkecil terhadap terbesar, independensi dalam interdependensi jaringan.


Dan sangat banyak di semua negara dan lembaga itu, yang adalah jaringan Corporatocracy dan (otomatis juga adalah) Yahudi dunia.


Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas bertanya, "Siapa 'mereka' yang baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani." (HR. Bukhari)



PENUTUP


Heran?


Tidak usahlah.


Mari kita berbuat saja dengan penuh perhitungan dan iman. Apa saja yang kita dapat lakukan untuk kebenaran dan kebaikan, di bawah pandangan Tuhan Yang Maha Esa, Majikan Alam Semesta, karena kita akan harus mempertanggungjawabkan apa yang kita perbuat tentang semua yang dipinjamiNya ini.



QS Al Baqarah ayat 136


136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim (Abraham), Isma'il (Ishmael), Ishaq (Isaac), Ya'qub (Jacob) dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa (Moses) dan Isa (Jesus) serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".



QS Ash Shaff 2-4


2. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?

3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berjihad (amar ma’ruf nahi munkar, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kejahatan dengan cara yang baik dan pernuh perhitungan dan sedapat mungkin kedamaian sebagaimana dicontohkan para Nabi dan Rasul) dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh ( = dengan menggunakan Manajemen).


QS Ash Shaff 10-14

10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?

11. (yaitu) Kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

12. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.

13. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa Ibnu Maryam (Jesus) telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?". Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir. Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.



QS Al Israa’ ayat 16

16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.


QS Al Ankabuut ayat 2-3

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

3. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.



Hendaklah kamu beramar ma'ruf (menyuruh berbuat baik) dan bernahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdo'a dan tidak dikabulkan (do'a mereka). (HR. Abu Zar)


Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla tidak menyiksa (orang) awam karena perbuatan (dosa) orang-orang yang khusus sehingga mereka melihat mungkar di hadapan mereka dan mereka mampu mencegahnya, tetapi mereka tidak mencegahnya (menentangnya). Kalau mereka berbuat demikian maka Allah menyiksa yang khusus dan yang awam (seluruhnya). (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)


Jihad paling afdhol ialah menyampaikan perkataan yang adil di hadapan penguasa yang zalim dan kejam. (HR. Aththusi dan Ashhabussunan)


Barangsiapa melihat suatu kemungkaran hendalah ia merobah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, hendaklah dengan lidahnya (ucapan), dan apabila tidak mampu juga hendaklah dengan hatinya dan itulah keimanan yang paling lemah. (HR. Muslim) Penjelasan: “Dengan hati” artinya tindakan aktif dan bukan pasif, senantiasa membencinya dan berusaha merubahnya seandainya ia sudah mampu atau berani.


Tidaklah seharusnya orang menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar kecuali memiliki tiga sifat, yakni lemah-lembut dalam menyuruh dan dalam melarang (mencegah), mengerti apa yang harus dilarang dan adil terhadap apa yang harus dilarang. (HR. Ad-Dailami)



Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang menjauh. (HR. Bukhari) Penjelasan: Ini termasuk kebijaksanaan dalam berdakwah dan beramar ma'ruf nahi mungkar.



Manusia yang paling dekat derajatnya kepada derajat kenabian ialah para mujahidin dan ilmuwan (cendekiawan) karena kaum mujahidin melaksanakan ajaran para rasul dan ilmuwan membimbing manusia untuk melaksanakan ajaran nabi-nabi. (HR. Ad-Dailami)



Suatu kaum yang meninggalkan perjuangan akan Allah timpakan kepada mereka azab. (HR. Ath-Thabrani)



Saling berpesanlah untuk memperlakukan para tawanan dengan baik. (HR. Ath-Thabrani)


Rasulullah Saw melarang penyebaran racun (wabah penyakit / virus / senjata kimia) di negeri musuh. (HR. Ath-Thahawi)


Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi berperang (tanpa disertainya) berpesan: "Dengan nama Allah, dengan disertai Allah, di jalan Allah dan atas sunah Rasulullah. Janganlah kamu berlebihan mengambil barang rampasan tanpa seijin pimpinan pasukan. Janganlah kamu berkhianat dan jangan pula melakukan sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan membunuh anak-anak, wanita-wanita dan laki-laki yang telah tua." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)



Pada suatu hari Rasulullah Saw bersabda kepada para sahabatnya: "Kamu kini jelas atas petunjuk dari Robbmu, menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar dan berjihad di jalan Allah. Kemudian muncul di kalangan kamu dua hal yang memabukkan, yaitu kemewahan hidup (lupa diri) dan kebodohan. Kamu beralih kesitu dan berjangkit di kalangan kamu cinta dunia. Kalau terjadi yang demikian kamu tidak akan lagi beramar ma'ruf, nahi mungkar dan berjihad di jalan Allah. Di kala itu yang menegakkan Al Qur'an dan sunnah, baik dengan sembunyi maupun terang-terangan tergolong orang-orang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)



Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan." (HR. Muslim)


Wallahua'lam.

Wassalaamu'alaikum Wr. Wb
http://groups.yahoo.com/group/islamic_discussion_via_internet/message/2656